Sabtu, 6 Ogos 2016

SUDAH KU KATAKAN.

KITA tiada pilihan lain. Di depan jalannya sempit di kiri kanan penuh berduri kaki tertikam tertusuk belati duri api siap membakar menusuk ke luati.

Sudah kukatakan kita tiada pilihan dan tiada jalan pulang selain menghadapi segala meski mati atau nanti rebah.

kita bukan budakan dan bukan penulis upahan dan bukan haiwan jalang tetapi kita golongan tertindas khazanah negara dirampas, hati luka siap bangun bersama ke halaman rumah menghadapi segala bencana matahari panas di atas kepala.

lihat anak-anak bangsa kita terkapai-kapai mencari matahari diam di gubub-gubuh tangan menjalar liar mencari makna hidup yang hilang, sementara di gua-gua masih ada yang belum kenal dunia nyata.

Kita tidak perlu melihat menatap tembok antara kita dan bukan nama atau harta melimpah atau darjat dikejar sebalik kita sama menjunjung maruah bangsa diri dan itu lagi utama kita sama letakkan di atas kepala.

di sekitar kita setan-setan siap dengan matanya yang bercahaya menyala-nyala, dipenuhi kuasa, membara api eletrek menunggu masa memakan musuh. Namun sumpah yang dijunjung di atas kepala dipegang erat demi mengharungi setan-setan ini dan tidak akan berhenti sehingga saat nyawa terpisah dari badan demi menjaga maruah bangsa.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan