Sabtu, 6 Ogos 2016

SIAPAKAH ORANG TUA ITU.

ANGIN cina selatan bertiup dingin terasakan di tubuh dan memang semua orang asyik giat untuk mencari apa saja demi kelangsung hidup dan semua orang kelihatannya berkerja keras.

Tiba-tiba aku melihat ada seorang yang lewat di depanku kala senja itu dan yang lain semua menghindar kesan bajunya yang compang camping dan sempat ia mendekatiku dan mahunya wang, lalu tanpa banyak  bicara aku dapatkan sekitar seringgit dan segera kuserahkan kepadanya.

Sesudah ia mendapatkan seringgit dariku lalu ia menyeberangi jalan dan tiba2 sebelum sampai di pinggir jalan di seberang, dia ditabrak oleh motor yang dipandu oleh seorang entah siapa dan orang tua itu terjatuh dan aku melihat ada darah ngalir di tangannya dan pasti ia luka, sedang motor tadi terus hilang.

Aku mendekatinya dan usaha menolong dan aku bertanya apakah ia luka atau baik-baik saja dan ia menjelaskan ia ia luka tetapi katanya “tidak apa- apa”, lalu tanpa melihat wajahku ia terus berjalan ke depan dan bila semakin jauh ia berjalan, serasa semakin besar dan tinggi hingga ia kelihatan dan setelah jauh benar ia semakin besar dan tinggi sekali hingga aku terpaksa mendongkakkan kepalaku untuk melihat dia yang kian besar dan tinggi itu. Memang aneh sangat.

Kala melihat keadaan itu kekuatanku jadi lemah. Kenapa aku jadi lemah? Memang lemah sekali dan aku semula duduk di kerusi  di hadapan pulau dan berfikir siapakah orang tua itu sebenarnya.

Iya, segalanya tetap aku ingat, bekasnya tetap segar dalam ingatanku. Itulah yang menyebabkan aku sering saja menderita dan semula aku memikirkan soal diriku ini. Aku merasa malu dan segalanya mendorong aku memperbaiki diriku sendiri.

Aku berdiri di depan cermin muka dan semula melihat sosok wajahku, tubuhku dan segalanya yang ada padaku. Aku geleng kepala kesan sesekali aku tidak tahu siapa sebenarnya aku.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan